SCNewsMEDIA || BLITAR – Bupati Blitar Rini Syarifah menghadiri acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2024, Senin (19/08/2024), di Pendopo Ronggo HadiNegoro (RHN).
Turut hadir acara itu, Anggota Forkopimda, Komandan Batalyon Infanteri 511/Dibyatara Yudha, Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Asisten Staf Ahli, Kepala Perangkat Daerah, Direktur RSUD, Kepala Bagian di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar, Ketua Forum Anak Kabupaten Blitar Serta seluruh undangan.
Bupati Blitar Rini Syarifah dalam sambutanya mengatakan atas nama Pemerintah Kabupaten Blitar saya menyampaikan, selamat Hari Anak Nasional Tahun 2024 khususnya untuk anak-anak di seluruh Kabupaten Blitar. Semoga semuanya bahagia, sehat dan selalu semangat. Terima kasih pula saya sampaikan kepada seluruh pihak yang telah ikut berperan dalam memberikan perlindungan, perhatian dan penghargaan serta perhatian untuk anak-anak di Kabupaten Blitar.
“Terus semangat agar-agar anak mendapatkan haknya, sehingga tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas, sehat dan berkualitas. Bapak/Ibu yang saya hormati, Peringatan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli, marilah kita maknai sebagai kepedulian kita semua terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal dengan mendorong keluarga menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak. Karena melalui keluarga, akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air,” jelas Rini Syarifah.
Untuk itu mari kita dorong keluarga untuk memberikan ruang, waktu yang lebih kepada putra-putrinya. Termasuk kepada pihak sekolah saya berharap, ada komunikasi intens dengan orang tua, sehingga ada kerjasama untuk mengawasi tumbuh kembang anak. Pastikan di sekolah ada kegiatan parenting. Gaya parenting masa kini sangat berbeda dengan tempo dulu. Dengan perkembangan teknologi, tentu membutuhkan pola pengasuhan yang lebih modern.
“Saat ini anak bisa menyampaikan berbagai perspektif sehingga sebagai orang tua harus bisa memahami dan memberikan pengajaran tentang apa yang dikemukakan oleh anak. Sehingga penting bagi orang tua juga memahami psikologis, karakter dan membangun pola komunikasi yang baik dengan anak. Jadikan anak adalah sabahat. Jadi penting bagi orang tua menjadi pendengar yang baik,” ujarnya.
Dan untuk anak-anakku semua, saya berpesan kalian harus berbakti kepada orang tua, menghormati orang tua dan guru, mematuhi peraturan yang berlaku, menjaga kesehatan, kebersihan dan keindahan lingkungan, menyayangi sesama, jujur dan bertanggungjawab, sebagai pelapor dan pelopor, mengembangkan kreatifitas, menghormati perbedaan dan menerima keragaman, menjaga ketertiban dan kedisiplinan serta tentunya hindari menggunakan gadget secara berlebihan. Artinya harus tahu waktu dan tahu isi yang dikonsumsi/dilihat. Harus yang bersifat positif.
“Untuk perlu diketahui bahwa, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2022, sekitar 33,44 persen dari populasi anak usia dini menggunakan gawai nirkabel, sebanyak 25,5 persen dari anak-anak usia 0-4 tahun atau balita, dan 52, 76 persen dari populasi anak berusia 5-6 tahun. Adapun yang sudah bisa mengakses internet 24,956 persen dan lebih banyak di usia 5-6 tahun. Sementara itu berdasarkan survey Komisi Perlindungan Anak Indonesia Tahun 2020 terdapat sekitar 71,3% anak usia sekolah memiliki gadget dan atau memainkan gadget mereka dalam kurun waktu yang cukup lama dalam sehari, dan sebanyak 55% diantaranya menghabiskan waktu bermain ponsel tersebut dengan game online maupun offline,” imbuhnya.
Untuk itu saya mengharapkan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk turut serta melindungi anak dari dampak negatif internet dan menjadikan internet sebagai sarana untuk mencerdaskan, meningkatkan kreatifitas dan produktifitas mereka. Hal ini juga selaras dengan tema HAN Tahun ini yakni Anak Terlindungi, Indonesia Maju. Tema ini mengandung makna mendalam bahwa kemajuan bangsa Indonesia sangat bergantung pada perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak.
Termasuk melindungi mereka dari content negative, karena anak adalah masa depan kita, mereka yang akan meneruskan perjuangan kita. saya berpesan jadikan peringatan Hari Anak Nasional sebagai upaya bersama meng-kampanyekan pemenuhan hak dan perlindungan anak. Seluruh anak harus tumbuh sehat, harus sekolah setinggi-tingginya, harus memiliki identitas, harus dibesarkan dengan kasih sayang, harus dilindungi dari kekerasan, eksploitasi dan berbagai perlakuan salah lainnya.
“Dan untuk anak-anakku, jangan takut untuk bersuara, jangan takut untuk berproses, jangan minder, jangan malu, karena kalian semua berharga. Kalian memiliki hak yang sama dan setara. Kalian semua yang akan melanjutkan proses pembangunan negeri ini,” pungkas Rini Syarifah. (Gus)