SCNewsMEDIA || KEDIRI – Kabupaten Kediri,Seminar pencegahan perkawinan anak sangat penting untuk memberikan pengetahuan tentang bahaya pernikahan dini. Melalui seminar ini, kita dapat menyebarkan informasi tentang dampak negatif yang ditimbulkan oleh perkawinan anak, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan.
Atas dasar hal tersebut Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Permpuan dan Perlindungan Anak ( DP2KBP3A ) kabupaten Kediri laksanakan “Seminar dengan Tema pencegahan Perkawinan Anak “dp2kbp3a_kedirikab DP2KBP3A Kabupaten Kediri baru saja mengadakan kegiatan Sekolah Siaga Kependudukan dengan tema “Pencegahan Perkawinan Anak.
Acara ini dihadiri oleh siswa sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas serta guru pembimbing, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif perkawinan anak serta pentingnya pendidikan bagi generasi muda.
Dr. dr. Nurwulan Andadari, MMRS. Menuturkan Melalui seminar, diskusi, dan workshop interaktif, peserta diajak untuk memahami hak-hak mereka dan berperan aktif dalam mencegah fenomena ini.
Kegiatan ini diharapkan dapat memupuk pemahaman yang lebih baik di kalangan masyarakat tentang pentingnya melindungi anak-anak dari perkawinan dini. Dengan kolaborasi antara DP2KBP3A, sekolah, dan komunitas, kita bersama-sama berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan pendidikan anak-anak.
Mari wujudkan masa depan yang lebih cerah tanpa perkawinan anak! Tutur kepala Dinas.
Dengan dukungan dari orang tua dan masyarakat, anak-anak dapat lebih merasa terlindungi dan memiliki kesempatan untuk mengejar pendidikan.
Keluarga yang sadar akan bahaya pernikahan dini akan lebih mendukung pendidikan dan perkembangan anak mereka, sehingga bisa menciptakan generasi yang lebih berkualitas.
Partisipasi anak sekolah dalam seminar pencegahan perkawinan anak merupakan aspek yang sangat penting. Melalui seminar berusaha membekali mereka dengan informasi yang tepat tentang bahaya pernikahan dini.
Dengan memahami konsekuensi dari keputusan yang diambil di usia yang terlalu muda, anak-anak dapat membuat pilihan yang lebih baik untuk masa depan mereka.
Saat merancang seminar, DP2KBP3A menyadari pentingnya menggunakan pendekatan kreatif untuk menarik perhatian anak-anak. Menggunakan media dan teknologi, seperti video edukasi dan permainan interaktif, dapat membuat informasi lebih mudah dipahami dan lebih menarik bagi mereka.
Saya juga berupaya menghadirkan pembicara inspiratif yang dapat membagikan pengalaman mereka dan menjelaskan bahaya pernikahan dini dari sudut pandang yang berbeda.
(RED-Ag2)