Menu

Mode Gelap

Nasional · 11 Jul 2023 20:14 WIB ·

As SDM Polri: Jangan Percaya Lolos Rekrutmen Harus Bayar, Pasti Dibohongi!


 Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo, saat di Akedemi Kepolisian Semarang Jateng. Perbesar

Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo, saat di Akedemi Kepolisian Semarang Jateng.

 

SCNewsMEDIA || JAKARTA – Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo mengimbau masyarakat tak lagi percaya dengan hasutan dan iming-iming janji lolos rekrutmen Polri dengan membayar sejumlah uang. Dedi menegaskan jika ada yang mengaku bisa meloloskan calon peserta rekrutmen dengan imbalan, pasti orang tersebut sedang melakukan penipuan.

 

“Jangan mudah terprovokasi oleh hasutan-hasutan orang, yang dengan cara-cara secara instan bisa masuk ke polisi. Apalagi dengan membayar uang tertentu, itu pasti dibohongin,” kata Dedi di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (11/7/2023).

 

Dedi meminta masyarakat juga melek informasi soal banyaknya kasus penipuan modus rekrutmen Polri. Sejak awal pendaftaran rekrutmen Polri dibuka, sambung Dedi, pihaknya dan jajaran telah mensosialisasikan masuk Polri gratis tanpa pungutan biaya.

 

“Ya memang dari berbagai macam kasus (penipuan) yang terjadi, yang sudah diungkap oleh Polri, ada kejadian di Sumatera Utara dan yang terakhir itu yang pedagang bubur yang di Cirebon, itu seperti itu. Jadi masih ada sebagian masyarakat (yang percaya dengan memberi sejumlah uang bisa jadi polisi-red),” jelas Dedi.

 

Mantan Kadiv Humas Polri ini mengatakan masyarakat yang hendak mengikuti rekrutmen Polri harus percaya diri. Karena lolos seleksi, sambung Dedi, berdasarkan kemampuan diri sendiri.

 

“Di awal rekrutmen itu sudah kita sosialisasikan bahwa percaya kepada diri sendiri. Kemudian harus yakin pada persiapan-persiapan yang dilakukan,” ucap Dedi.

 

“Jangan mudah percaya, ataupun jangan mudah merasa dengan menggunakan cara-cara mengeluarkan uang, kemudian percaya dengan beberapa oknum tertentu yang bisa meluluskan untuk menjadi polisi,” imbuh dia.

 

Dedi menuturkan banyak kasus penipuan modus rekrutmen Polri yang terungkap karena orang tua peserta rekrutmen merasa dibohongi saat sudah membayar sejumlah uang kepada orang tertentu, tetapi anaknya tetap tidak lolos seleksi. Dedi menekankan kelulusan peserta rekrutmen Polri adalah berdasarkan kemampuan dan persiapan maksimal. Tidak ada cara instan.

 

“Pada kenyataannya, banyak yang tidak lulus. Karena apa? Karena semuanya boleh dikatakan persiapannya tidak maksimal. Persiapannya instan. Nah itu kita mengharapkan kepada masyarakat untuk betul-betul apabila ingin menjadi anggota Polri, dipersiapkan semaksimal mungkin fisiknya, kemudian kesehatannya, kemudian intelektualnya, kemudian mentalnya. Dan harus yakin kepada kemampuan sendiri,” ungkap Dedi. (RED-AG’2)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Memperingati Hut RSUD Iskak ke- 107, Dengan Tema Dorong Pembentukan SDM Kuat Menuju Rumah Sakit Hebat

27 November 2024 - 23:14 WIB

Mengenang para pahlawan pada Hari Pahlawan tidak hanya tentang mengenang masa lalu

11 November 2024 - 01:44 WIB

AKBP Anak Agung Gede Mudita Memasuki Purna Tugas Ini Pesannya

1 November 2024 - 17:17 WIB

Komisi Pemilihan Umum Kota Kediri Menggelar deklarasi Kampanye Damai Walikota Dan Wakil Walikota Kediri 2024

25 September 2024 - 16:39 WIB

Perkuat Kemitraan Global, Indonesia Tuan Rumah Forum Indonesia Afrika

31 Agustus 2024 - 22:21 WIB

Pelawak Bondres Bali Nyoman Ardika Resmi Gabung Dengan Gerindra

1 Agustus 2024 - 00:15 WIB

Trending di Nasional